Aku mengenalmu
di ranjang kala malam menggagahi kota,
Saat nyamuk
membabibuta mencumbuiku
Meninggalkan
bekas kecupan merah di sekujur tubuh
Duh, masih tak
bersihkan air mandiku? padahal slalu kubayar setiap jatuh waktunya
Aku menemuimu
di pasar-pasar tradisional bau & kumuh, dijalan-jalan poros negara
Kala sandal
jepitku terjebak di kubangan bekas air hujan ditanah liat,
saat aku
terjungkal menyosor aspal berlubang
Kemana gerangan
pajak ku bayarkan selama ini?
Aku menjumpaimu
kala air mataku menetes
melihat anak
gelandangan kedinginan di pojok ruko mewah kala shubuh tiba,
Duhai, kemana
gerangan mata penguasa?
Bahkan,
Aku melihatmu
di balik matanya yang berbinar
Saat kubalas ia
dengan cinta atas setia penantiannya selama ini
Aku menghirupmu
di puncak rinjani, semeru dan kerinci
tatkala letihku
terbayar saat menginjakan kaki di tanahnya yang berkerikil
Aku menemuimu
di langit-langit kamar, dibawah pohon pinus, dibalik batu-batu sungai,
pada pelangi
sore saat hujan masih merintik, saat senja menghamparkan warna jingga nya,
kala embun pagi
mentes jatuh dari ilalang, kala..saat..pada.. dimanapun aku bisa menemuimu
Senang
berkenalan denganmu kata-kata
Darimu aku bisa
bercerita, tentang cinta, hidup, kesenangan, kepedihan
dan bahkan
ketidakpedulian penguasa
Suatu hari di
awal Januari,2014
Foto / Gambar : Internet
Foto / Gambar : Internet